KONFLIK KEPENTINGAN PUBLIK DAN INSTITUSI PADA KASUS KECELAKAAN KENDARAAN TAKTIS DAN WARGA SIPIL DALAM PERSPEKTIF PANCASILA
I. PENDAHULUAN
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa menuntut adanya keseimbangan antara hak individu, kepentingan kelompok, dan kepentingan publik. Namun dalam kenyataannya, gesekan antara masyarakat sipil dengan aparat negara masih sering terjadi, padahal aparat seharusnya menjadi pelindung rakyat. Salah satu contoh nyata dalam satu hingga dua tahun terakhir adalah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan taktis milik Brimob dengan seorang pengemudi ojek online hingga menimbulkan korban jiwa. Kejadian ini tidak sekadar dipandang sebagai kecelakaan biasa, tetapi mencerminkan konflik kepentingan antara hak publik atas keselamatan di jalan dan kepentingan institusi dalam penggunaan kendaraan taktis yang dianggap memiliki prioritas. Kasus ini perlu dikaji berdasarkan prinsip Kerakyatan (Sila keempat) dan Keadilan Sosial (Sila kelima) guna menggambarkan sejauh mana nilai Pancasila diterapkan dan bagaimana solusi dapat dibangun berdasarkan etika kenegaraan.
II. ISI PEMBAHASAN
Pengambilan keputusan aparat negara di jalan raya dapat dianalisis melalui nilai Sila keempat, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Setiap tindakan yang berdampak pada orang banyak seharusnya didasari kebijaksanaan dan tidak boleh didominasi oleh kekuatan sepihak. Jika kendaraan taktis melaju dengan kecepatan tinggi di jalan padat tanpa keadaan darurat yang jelas, maka keputusan tersebut tidak mencerminkan hikmat kebijaksanaan, melainkan kepentingan institusi yang merasa memiliki keistimewaan di jalan raya. Nilai permusyawaratan sosial menuntut sikap saling menghormati antar pengguna jalan, tetapi ketika keselamatan pengemudi ojek online diabaikan, prinsip kesetaraan dan penghormatan menjadi hilang.
Sila kelima mengenai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menunjukkan bahwa kasus ini memiliki potensi pelanggaran serius. Di bidang hukum, terdapat kekhawatiran masyarakat bahwa proses hukum terhadap pelaku dari institusi negara tidak berjalan transparan atau diberikan sanksi yang ringan. Kondisi ini menimbulkan persepsi hukum yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Dalam aspek sosial-ekonomi, korban merupakan bagian dari pekerja informal yang sering menopang kebutuhan keluarga. Hilangnya nyawa berarti hilangnya sumber nafkah bagi keluarga yang ditinggalkan. Ketimpangan antara institusi negara yang memiliki kekuatan sumber daya dengan warga sipil yang lemah semakin memperjelas adanya kesenjangan sosial yang bertentangan dengan nilai keadilan Pancasila.
III. HASIL
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa insiden kecelakaan antara kendaraan taktis dan pengemudi ojek online menunjukkan kegagalan dalam menjalankan nilai kebijaksanaan serta keadilan sosial. Kepentingan institusi mendominasi kepentingan publik dan mengorbankan keselamatan warga negara. Oleh karena itu, diperlukan langkah perbaikan berbasis nilai Pancasila. Penegakan hukum harus dilakukan secara terbuka dan akuntabel agar rasa keadilan publik dapat dipulihkan dan semua individu diperlakukan setara di mata hukum. Standar Operasional Prosedur penggunaan kendaraan taktis pada masa damai perlu direvisi, dan pendidikan karakter aparat harus menekankan nilai kemanusiaan serta tanggung jawab untuk melindungi rakyat. Selain itu, tanggung jawab institusional harus diwujudkan dengan kompensasi dan jaminan sosial bagi keluarga korban sebagai bentuk pertanggungjawaban moral negara.
Dengan penerapan solusi-solusi tersebut, Pancasila tidak hanya menjadi semboyan, tetapi mampu menjadi pedoman etis yang nyata dalam tindakan aparat negara ketika berinteraksi dengan masyarakat sipil. Apabila nilai kebijaksanaan dan keadilan dijalankan dengan konsisten, konflik kepentingan antara institusi dan masyarakat dapat diminimalkan serta kepercayaan publik terhadap negara dapat dipulihkan.
IV. REFERENSI
Kompas.com. (2025, 17 September). Kasus Ojol Tewas Terlindas, Polri Janji Transparan dalam Sidang Etik. https://nasional.kompas.com/read/2025/09/17/14141131/kasus-ojol-tewas-terlindas-polri-janji-transparan-dalam-sidang-etik-5
Tempo.co. (2025). Di Balik Tragedi Pengemudi Ojol Dilindas Rantis Brimob. https://www.tempo.co/politik/di-balik-tragedi-pengemudi-ojol-dilindas-rantis-brimob-2064863
Universitas Muhammadiyah Jakarta. (2025). Driver Ojol Tewas Dilindas Mobil Brimob. https://umj.ac.id/just_info/driver-ojol-tewas-dilindas-
obil-brimob/
Komentar
Posting Komentar